Setelah berbulan-bulan dibikin penasaran lewat instagramnya Mira Lesmana, akhirnya kemarin saya #nontonPTE. Film ini mengangkat tema dunia persilatan dan menurut saya semua formula film kungfu klasik ada di sini yang membuatnya menarik untuk ditonton.
Tongkat emas itu sendiri adalah senjata maha dahsyat yang diperebutkan oleh 4 mantan saudara seperguruan yang terbagi menjadi dua kubu. Sepanjang film kita disuguhi pertarungan good vs evil ini. Adegan demi adegan mempertontonkan jurus-jurus silat berbeda dan menarik. Di film ini tidak ada sihir atau hantu, semua murni kerja keras dan semangat dari para pendekar di pertarungan.
Selain adegan-adegan laga yang apik dan seru, emosi penonton juga dibawa naik-turun dengan drama personal tiap-tiap karakter. Para pemain yang nama-namanya sudah tidak asing lagi membawa their A game ke film ini. Ada yang lucu di teater kami, ketika sampai di adegan Elang muncul pertama kali, kontan para penonton ber "uuh", "aah", dan ketawa centil. Yup, I think we all miss seeing Nicholas Saputra on the big screen ;).
Di instagramnya MirLes kita bisa melihat foto-foto bidikannya di Sumba yang super cantik which is a sneak peek for this movie. Sepanjang film ini kita akan dibuai oleh indahnya tanah Sumba. Padang ilalang di perbukitan keemasan, pantai pasir putih, dan air laut yang sangat jernih. Saya sendiri langsung wanderlust ngelihatnya, mudah-mudahan bisa lihat ke sana langsung yaa (*hint, hint ^^).
All in all, film Pendekar Tongkat Emas ini sangat recommended untuk ditonton. Pada akhir film saya rasa semua penonton akan makin bangga akan Indonesia. Bukan hanya karena Sumba yang cantik, tapi juga karena film berkelas ini adalah buah karya anak negeri kita sendiri.